Langsung ke konten utama

PROFIL

MASJID NU ALIHSAN DESA BANTENGMATI

Masjid adalah tempat ibadah umat muslim untuk menyembah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT , keberadaan masjid dimanapun berada sangat dimuliakan dan dihomati, maka dari itu masjid harus dirawat, dijaga dan dihidupkan dengan berbagai kegiatan untuk kemaslahatan masyarakat.

selain untuk beribadah, masjid juga berfungsi sebagai tempat belajar mengajar, ta'lim muta'alim, musyawarah dan juga berbagai macam kegiatan yang mencerminkan keislaman.

keberadaan masjid NU Bantengmati

Desa Bantentengmati adalah sebuah desa yang jumlah penduduknya kurang lebih 4127 jiwa, data dilangsir dari wikipedia tahun 2013 yang lalu, artinya sampai tahun 2019 diperkirakan hampir 4500 jiwa, angka tersebur bisa disimpulkan bahwa desa Bantengmati termasuk kategori desa padat penduduk.

desa bantengmati terdapat sebuah dukuh yaitu bernama Dukuh Gebang Sewu, yang terletak sebelah barat desa Bantengmati.

dengan jumlah hampir 4500 jiwa Desa Bantengmati yang hampir 100% memeluk agama Islam dengan faham yang beda-beda pula,  sehingga masyarakat setempat sangat sulit untuk menyamakan persepsi tentang aqidah yang ikutinya dengan tujuan mempererat tali ukhuwah islamiayah dan watoniyah.
adanya berbedaan aliran atau faham yang ikuti itu mempegaruhi jamaah shalat yang didirikan dimasjid desa tidak bisa bersatu dan bersama menjalankan shalat berjamaah di satu masjid, dengan alasan yengbermacam-macam dari alasan yang berdasar sampai alasan yang tak masuk akal.

Dua Aliran beda Faham

di desa ini terdapat alairan atau faham yang berbeda-beda seperti Nahdhotul Ulma' (NU), As-Syahadatain, Muhammadiyah, LDII, Jahula' atau Jamiyah Tablig, namun aliran yang paling banyak pengikutnya adalah NU dan As-Syahadatain.


As-Syahadatain adalah sebuah jamiyah yang didirikan oleh Abah Umar Panguragan Cerebon Jawa Barat, dengan cirikas baju jubah dan bersorban warna serba putih-putih. jamiyah assyahadatain masuk di desa Bantengmati dibawa oleh K. Zamak Syari. beliau sebagai ulama' yang dituakan dikalangan Jamiyyahnya sekaligus sebagai panutan masyarakat saat itu, berjalalnnya waktu K. Zamak Syari Meninggal pada tahun 2010 dan diteruskan oleh anaknya yang baru pulang dari pesantrennya daerah Kudus Jawa Tengah, beliau bernama K. Muhammad Yasin.

belum selesai lanjutkan besuk ya.........................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGURUS TAKMIR

PENGURUS TA’MIR MASJI D NU AL-I HSAN BANTENGMATI MIJEN DEMAK JAWA TENGAH Alamat  :  Ds. Bantengmati RT 01/03, Kec. Mijen, Kab. Demak, Jawa Tengah SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TA’MIR MASJID NU AL-IHSAN PERIODE TAHUN  201 9 - 20 23 PELINDUNG            :                                     1.  KEPALA DESA                                     2. RANTING  NU PENASEHAT           :                                    1.  K. MUSHRON MA’MUN                                   ...

Kapan Dimulai Pembangunan

Foto kegitan Khatmil Qur'an arwah jama' MJ-NU AL-IHSAN Bantengmati Tidak terasa mulai transisi perpindahan membuat masjid sendiri untuk kalangan masyarakat Nahdlotul Ulama' kususnya dan masyarakat umumnya, kini sudah hampir sepuluh bulan berjalan menempati masjid NU Al-Ihsan Bantengmati, mulai tanggal 19 oktober 2019 awal menempati hingga saat ini alhamdulillah masyarakat antusias menjalankan ibadah shalat berjamaah di masjid NU Al-Ihsan. Dengan berjalannya waktu, kini masjid NU Al-Ihsan sudah membentuk pengurus ta'mir dan membentuk panitia pembangunan sabagai motor penggerak semua kegiatan dan kemajuan masjid. Dengan adanya Ta'mir semua kegiatan akan diatur dan dimusyawarahkan sesuai masing masing bidang dan seksi-seksinya. Penggalangan Dana Masjid NU Al-Ihsan yang saat ini masih dalam bangunan musolla dan renovasi penambahan bagian atap depan dan samping kanan kiri untuk menampung jamah shalat jumat yang membludak memenuhi masjid. Untuk menyikap...

Haul Mbah ABDUL JABBAR Sesepuh Desa Bantengmati

KEGIATAN HAUL CIKAL BAKAL “ MBAH ABDUL JABBAR” SESEPUH DESA BANTENGMATI Acara haul cikal bakal sesepuh Desa Bantengmati yang dimotori oleh kaum Nahdiyyin pada umumnya dan GP ANSOR pada khusunya telah berjalan dengan lancar dan sukses. Acara tersebut sebagai ritual penghormatan terhadap cikal bakal atau sesepuh babat desa Bantengmati sebagai rasa terimakasih atas jasa-jasa beliau atas keberadaanya desa Bantengmati. Namun anehnya dari perangkat desa tersebut hanya sebagai penonton dan berpangku tangan tidak ada kontribusi yang berarti dalam acara haul tersebut. Angaran desa yang bisa dibilang jutaan bahkan meliaran tidak serupiahpun dikucurkan oleh pihak desa, b. pendanaan pendaan dalam acara haul mbah Abdul Jabbar didapat dari iuran masyarakat desa kusunya warga NU dan para dermawan masyarakat Bantengmati saja, entah sampai kapan perangkat desa bersikap tak mau tahu dalam acara haul cikal bakal desa Bantengmati, mudah-mudahan semua perangkat desa mendapat hidayah ...